Perenungan Dari Sisi Petrus

Kata Alkitab / 22 November 2005

Kalangan Sendiri

Perenungan Dari Sisi Petrus

Admin Spiritual Official Writer
9160

Hubungan Yesus dan Petrus adalah salah satu hubungan yang paling menarik dan dinamis yang kita lihat di Alkitab. Terdapat beberapa tempat dimana kita melihat hubungan yang khusus, yang pertama yaitu ketika Petrus masih menjadi seorang nelayan di Galilea. Saat Yesus selesai berbicara, dia berkata pada Simon Petrus, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menanggapi, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." Dan kali ini jala mereka penuh dengan ikan sampai mulai robek! Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.

Lalu apa yang Patrus lakukan, seseorang yang telah lama menghabiskan hari-harinya sebagai nelayan ini ketika sampai ke darat? Saat Petrus menyadari apa yang telah terjadi, dia tersungkur di depan Yesus dan berkata, "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." Karena dia begitu takjub akan melimpahnya tangkapan mereka. Yesus membalas, "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." (Lukas 5:3-10). Alkitab mengatakan segera setelah mereka merapat ke daratan, Petrus meninggalkan semuanya dan mengikuti Yesus. Dan demikianlah Peter kemudian direkrut menjadi murid Yesus selama tiga tahun bersama Yesus.

Interaksi signifikan lain antara keduanya terjadi saat perjamuan terakhir di malam sebelum penyaliban Yesus. Ketika Yesus memberitahu Petrus bahwa Iblis telah menuntut untuk menampinya seperti gandum, Petrus menyatakan, " Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!" Yesus merespon, "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku." (Lukas 22:31-34).

Keesokan paginya, Petrus berada di sekitar perapian di halaman rumah imam besar, kata-kata Yesus mulai digenapi. Penyangkalan Petrus sangat kuat sampai-sampai dia bersumpah, "Aku tidak kenal Dia." Saat itulah ayam berkokok, persis seperti apa yang telah dikatakan Yesus, dan kitab Lukas merekam detail yang menarik dalam peristiwa itu. Di Lukas 22:61, "Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya..." Jika anda berpikir seperti saya, mungkin anda membayangkan seperti apakah tatapan Yesus dan Petrus waktu itu?

Para ahli komunikasi mengatakan 70 sampai 90% interaksi antar manusia terjadi secara non verbal, melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh, nada suara, volume suara, dan lain-lain. Kita tidak diberitahu apa maksud Yesus lewat tatapanNya, namun dinyatakan bahwa setelah tatapan itu Petrus pergi keluar dan menangis dengan sedih. Jadi apa yang diungkapkan lewat tatapan itu? Apakah Yesus mengatakan, "Aku kan sudah bilang... Kamu tidak menepati janjimu Petrus. Kamu mengatakan kamu mau mengikutiKu, tapi Aku di sini sendirian. Dimana kamu Petrus? Kamu seharusnya menjadi pemimpin." Ataukah sesuatu yang lain?

Saya percaya kita semua diberikan pengertian dalam peristiwa antara Yesus dan Petrus dalam interaksi final mereka di bumi. Dalam Yohanes 21:3, kita melihat Petrus dan murid-murid lainnya berkumpul di pantai danau Tiberias. Tiba-tiba Petrus berkata, "Aku pergi menangkap ikan.". Sisanya memutuskan untuk mengikutinya. Menurut saya Petrus tidak hanya berkata, "Saya akan menangkap ikan hari ini." Saya rasa yang sebenarnya dia katakan adalah, "Sudah cukup, saya sudah menghancurkan semuanya. Ya, Yesus mengagumkan, dan Dia Anak Allah, tapi aku sudah mengacaukan segalanya. Aku akan kembali menjadi nelayan karena itu satu-satunya hal yang aku tahu bisa aku lakukan." Dan Tuhan mengambil kesempatan ini untuk menarik perhatian Petrus.

Jadi mereka berangkat dengan perahu, namun mereka tidak mendapatkan apapun sepanjang malam. Saat siang tiba murid-murid melihat Yesus berdiri di pantai, namun mereka tidak mengenaliNya. Dia memanggil,"Hai anak-anak, sudahkah kamu menangkap ikan?" "Tidak," jawab mereka. Lalu Dia menyuruh mereka, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh banyak ikan!" Jadi mereka melakukannya, dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena terlalu banyak ikan di dalamnya. Lalu murid yang dikasihi Yesus memberitahu Petrus, "Itu Tuhan!" Lihat reaksi Petrus. Simon Petrus langsung memakai bajunya dan melompat ke air, berenang ke darat. Yang lain tetap berada di perahu dan menarik muatan ikan itu, karena mereka hanya berada sekitar 300 kaki dari darat. Saat mereka tiba, mereka melihat api arang dan di atasnya ada ikan dan roti.

Tidakkah menarik bahwa orang lain sampai harus memberitahu Petrus bahwa Tuhanlah yang berbicara kepadanya? Petrus begitu tenggelam dalam rasa mengasihani diri sendiri dan penyesalan sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa Tuhan hanya mengulangi peristiwa istimewa saat hari pertama Petrus bertemu denganNya. Tapi sekali dia keluar dari kabut kesalahannya sendiri, Petrus tidak dapat menahan dirinya, dia melompat dan berenang mendapatkan Yesus secepat yang dia bisa.

Saat murid-murid lainnya sampai di darat Yesus sarapan bersama dengan mereka. Saat sedang duduk berkeliling di sekitar perapian, Yesus berpaling pada petrus dan mengajukan pertanyaan yang sangat krusial, "Petrus, apakah engkau mengasihiKu?" Pertanyaan apa itu? Setiap kita pasti punya jawabannya. Saya mungkin menjawab seperti ini, "Saya sudah bekerja dalam pelayanan sepanjang kehidupan dewasa saya. Apakah Kau tahu berapa banyak uang yang bisa saya dapat kalau saja saya bekerja untuk Disney, atau Microsoft, atau perusahaan besar lain? Tentu saja saya mengasihiMu, saya telah memberikan segalanya untukMu." Seperti Petrus, saya mungkin juga akan berkata, "Tapi Yesus, di tengah semua pergumulan dan badai, saya mengacaukan semuanya. Saya mengecewakanMu, saya berpaling dariMu. Saya berkata bahwa saya akan mengikutimu sampai mati, tapi saat semuanya menjadi sulit saya mulai mempunyai pikiran yang tidak tulus, saya menyerah pada gosip, saya menyerah pada dosa seksual. Saya mulai kembali melakukan segalanya dengan cara lama. Kembali pada apa yang telah terbiasa sebelumnya, menjadi nelayan. Saya menyangkalMu Yesus, bahkan saya bersumpah tidak pernah mengenalMu..."

Berapa banyak di antara kita pernah mengalaminya? Saya pernah. Seperti Petrus, saya telah hancur di hadapanNya sampai saya tidak bisa mengenaliNya saat Dia melakukan mukjizat di depan mata saya, sampai orang lain harus memberitahu, "Itu Tuhan.". "Apakah engkau mengasihiKu?" Yesus bertanya 3 kali pada Petrus, jumlah yang sama dengan 3x penyangkalan Petrus. "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Dengan penuh kasih Yesus merespon Petrus, "Gembalakanlah domba-dombaKu." Yesus mengatakannya tiga kali, sampai akhirnya Petrus mengerti, ini semua tentang kelembutan dan kasihNya.

Saya yakin ketika Yesus menatap Petrus di halaman rumah imam besar, Dia tidak mengungkapkan penghakiman atau penghukuman. Tanpa kata Dia menyampaikan pada Petrus, "Tidak apa-apa. Aku tetap mengasihimu. Aku mengerti kondisi seorang manusia. Aku telah hidup selama 33 tahun. Aku sudah melihat orang tuaKu bertengkar karena hal yang sepele, Aku pernah melihat murid-murid berdebat tentang siapa yang akan menjadi yang terbesar." Jika anda berjalan bersama Tuhan selama beberapa waktu, anda akan melihat hal yang sama, orang-orang yang menyebut dirinya seorang Kristen, namun tidak menunjukkan karakter yang alkitabiah. Beberapa mungkin menyebut mereka munafik, yang lain mungkin menghukum, atau memandang rendah mereka dengan pandangan "aku lebih kudus darimu", tapi tidak dengan Yesus.

Seperti Petrus, kita semua pernah melakukan kesalahan pada 1 kesempatan atau kesempatan lain, namun Yesus memandang kita dengan penuh kasih hari ini. Dia berkata pada anda dan saya, "Aku tetap mengasihimu." Dia juga bertanya kepada mereka yang menyebut diri muridNya, "Apakah engkau mengasihiKu?" Dan jika anda menjawab ya, Dia memerintahkan, "Gembalakanlah domba-dombaKu." Yesus mengasihi gerejaNya, namun Dia juga sangat mengasihi orang-orang di dunia yang belum mengenalNya. Dia mengatakan pada semua orang percaya hari ini, "Engkau mengenalKu, tapi mereka tidak. Satu-satunya jalan agar mereka mengenalKu adalah melalui engkau. Jadilah engkau pulih, diampuni dan disembuhkan, sekarang pergilah, gembalakanlah domba-dombaKu." Petrus menerima pemulihan itu, dan hanya dalam beberapa hari kemudian dia berdiri di Yerusalem pada hari Pentakosta dan mendeklarasikan kabar gembira Kerajaan Allah. Sehari sesudahnya dia berkata pada orang timpang di gerbang Bait Allah, "Aku tidak mempunyai perak maupun emas, tapi aku punya kasih, kesembuhan , pemulihan, dan tatapan yang berharga dari Yesus, apa yang aku punya, kuberikan padamu. Bangkit dan berjalanlah."

Apakah anda mau mengalami kasih dan pengampunan dari Yesus? Apakah anda mau memandang wajahNya dan melihat tatapan penuh kasih yang sama? Apakah anda dahulu berjalan bersama Tuhan, namun saat ini jauh dariNya karena anda pernah gagal dalam hal tertentu di hadapanNya? Dia bertanya kepada anda hari ini, "Apakah engaku mengasihiKu?" Jika anda menjawab ya, Dia ingin anda disembuhkan dan dipulihkan sehingga anda juga dapat menyembuhkan dan memulihkan orang lain.

Sumber : Sumber: Craig Von Buseck - cbn
Halaman :
1

Ikuti Kami